Bahagia dengan membahagiakan

"Kapan pengene wangsul?" tanya saya ke Ibu beberapa hari lalu, waktu beliau datang kesini mengunjungi kami. "Yo Minggu," kata beliau singkat. Hari itu di malam sabtu, Saya dan suami kemudian mengecek tiket kereta. Untuk hari minggu tinggal kereta eksekutif dari Gambir yang harganya dua kali lipat dari harga kereta dari Senen. "Tapi sing soko Senen … Continue reading Bahagia dengan membahagiakan

Kebenaran sebagai dasar pertimbangan

Suatu cerita. Abu Lukman dalam hendak mengajarkan anaknya tentang kehidupan. Sudatu hari ia mengajak anaknya ke pasar. Untuk itu ia meminta anaknya menyiapkan seekor keledai kemudian berangkat. Abu Lukman menaiki keledainya dan anaknya berjalan di samping keledainya. Beberapa saat kemudian mereka berpapasan dengan beberapa musafir yang berkata, "dasar orang tua enaknya sendiri, anaknya disuruh jalan, … Continue reading Kebenaran sebagai dasar pertimbangan

Kekuatan doa (2) : Kerapuhan angkuh

Setiap kali menghadapi sesuatu yang berat/baru, biasanya saya selalu melibatkan Allah secara intens. Mengiba kemudahan dan pertolongan dariNya. Dan seingat saya, selalu terbukti, Allah selalu memudahkan. Namun satu saat, entah bagaimana, saya terlalu percaya diri dan sombong akan mampu menangani ini. Saya hanya merapal doa formalitas sekedarnya tanpa benar-benar memohon kepadaNya dari hati. Dan inilah … Continue reading Kekuatan doa (2) : Kerapuhan angkuh

Kekuatan doa (1)

Begitu banyak hal terjadi dalam hidup saya yang membuktikan betapa dahsyat kekuatan doa. Tahun 2010, waktu OJT (on the job training), saya berkutat dengan masalah aplikasi penerimaan SPT dropb*x. Karena sebagian besar pegawai di tempat itu adalah ibu-ibu separuh baya yang cenderung kurang cepat memahami aplikasi, maka anak-anak muda lah yang paling diandalkan. Maka saat … Continue reading Kekuatan doa (1)

(tjurhaat) utang piutang

Masalah utang piutang sangat berpotensi menimbulkan konflik apabila ada kemacetan/kendala dalam pelunasannya. Apalagi jika terjadi antar saudara. Itu juga yang terjadi dengan saya. Curhat boleh yaaa...  Ada saudara dekat yang cukup sering meminjam uang. Rata-rata 2 bulan sekali dengan nominal mencapai 6 digit. Duh, saya tau dia butuh uang dan saya ada, tapiii...rasanya gimanaaa gitu. … Continue reading (tjurhaat) utang piutang

Jangan sampai seperti Tibet 

​Pada tahun 1950-an, Tibet punya sistem pemerintahan tersendiri, dan terisolasi dari dunia luar. Dalai Lama berkuasa seperti raja merangkap dewa. Tibet masih hidup dalam abad pertengahan. Tak ada kendaraan bermotor, sekolah, bank. Mereka masih melakukan perdagangan barter dengan garam, kain, teh, mentega. Lalu datanglah orang China Han untuk "membebaskan Tibet secara damai", melakukan perombakan total, … Continue reading Jangan sampai seperti Tibet 

Bisik-bisik

​“apabila kamu bertiga, maka janganlah dua orang di antara kamu saling berbisik-bisik tanpa mengajak yang lainnya, hingga mereka bercampur dengan orang-orang, karena hal tersebut akan menyakitinya.” (H.R. Muttafaq ‘Alaih). Di masa dulu, saya pernah melakukan kekejian ini. Bukan berbisik-bisik sih. Malah ngobrol asik dengan beberapa orang sementara ada teman lain yang ‘tidak-ikutan-asik’. Ternyata ini menyakitkan … Continue reading Bisik-bisik

refleksi 27

Sering kali di perjalanan berangkat atau pulang kerja, suami dan saya yang berboncengan motor, didahului oleh entah teman saya atau teman suami. Wussh... “Tenang, bun. Mereka berorientasi hasil, kita berorientasi kenyamanan.” katanya. Saya ngikik di belakang. “iya iya, gakpapa kok.” Jawab saya masih sambil terkekeh. Bisa pergi kerja bersamanya saja syukur. Terlambat sedikit sungguh tidak … Continue reading refleksi 27

fragmen#2

Lokasi : Sebuah Toko Oleh-oleh di Cilacap Waktu : 14 April 2013, Sekitar pukul 13.30 Orang dalam gambar : Juru parkir yang sudah sangat tua Hal mengejutkan terjadi. Tiba-tiba si mbah juru parkir mencium tangan lelaki yang menyodorkan uang parkir. Kalian tahu berapa rupiah yang disodorkan itu? Hanya 2 ribu! ....

fragmen#1

Lokasi : Lift Waktu : 17 april 2013, sekitar setengah 8 Ute           : Waa, bekelnya banyak. Buat pagi sama siang, mas? Mas-mas : (senyum) U              : Bangun jam berapa tuh, mas, istrinya masak segitu? M              : Jam setengah tiga U              : Subhanallah... kereeeen. Aku mana mau jam segitu bangun masak. M             : … Continue reading fragmen#1