wong ndeso 1

tidak heran mengapa mbak vina histeris “wua, akhirnya ute bisa berhubungan dengan dunia luar…”, karena memang beliau tahu bahwa ponsel saya akan hampir 100% inactive selama di rumah. bukan karena rusak, tapi karena jaringan untuk provider indosat sangat lemah. sinyal paling satu atau dua biji doang. kalo telkomsel lumayanlah. tapi yang paling kuat itu sinyal smart, ya yang menyupport onlenisasi saya sekarang ini…
oh tidak, kawan…! jangan kasihan sama saya. kasihan saja sama orang2 yang mau bikin kolam renang di gedung DPR… mereka lebih pantas.
selain akses komunikasi, akses perhubungan juga masih sulit. desa saya terletak di lereng bukit (gak ada namanya) pojok selatan kabupaten ponorogo. jarang sekali ada angkutan umum dari kecamatan masuk desa saya. kalau ada hanya hari-hari tertentu, biasanya hari pasaran. itupun kebanyakan truk-truk yang mengangkut hasil pertanian atau sapi atau kambing. inilah salah satu penyebab anak-anak di desa saya jarang melanjutkan sekolah. susah cari angkutan. paling banter setingkat SMA. itupun terbatas anak-anak yang orangtuanya mempunyai kendaraan sendiri, misal motor.
seperti yang terjadi pada tetangga saya. dulu ia pernah masuk SMK di kecamatan. harusnya sekarang kelas 2. tapi ia tidak sanggup tiap hari mikir bagaimana cara berangkat dan pulang sekolah. akhirnya ia sekarang pergi ke surabaya, seperti kebanyakan teman-temannya yang lain, kerja.
ah, kalau kalian diberi nikmat tidak merasakan hal seperti ini, lafazhkan tahmid sekarang juga. ini nyata, kawan…
kalau saya, dulu kan ngekost. hehe…

Leave a comment